Wednesday, 4 September 2019

7 Amalan Ketika Sedang Hijrah


7 Hal yang mesti diketahui dalam perubahan itu sendiri, agar perubahannya langgeng, istiqomah dan selalu membawa kebaikan dari waktu ke waktu.

1. Ilmu
Yang pertama adalah ilmu, siapa saja yang ingin berubah tentu harus memiliki ilmu dulu tentang perubahannya, paham dan mengerti akan manfaat dan mudharat, tau hikmah-hikmah apa dibalik aktivitas disaat dia berubah kearah kebaikan, mengerti juga akibat baginya jika tidak berubah, baik itu akibat didunia serta di akhirat kelak.

2. Niat

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

“Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.(Hadits ke 1 dalam kitab Hadits ‘arbain Imam An-nawawi)

Ini adalah hal paling fundamental dalam perubahan, apa niat kita berubah?, untuk siapa kita berubah?, untuk harta?, untuk wanita?, atau benar-benar murni ingin berubah untuk meraih ridho Allah SWT. In syaa Allah, Allah selalu bersama hamba-hambanya, In syaa Allah, Allah maha mengetahui isi hati dan pikiran hambanya.

Dihadapan manusia mungkin kita bisa berdalih ingin berubah karena Allah, mencari ridhonya dan lain sebagainya. Namun dihadapan Allah tak bisa kita sembunyikan setitikpun kekeliruan dalam niat kita.

3. Azzam (Tekad). 
Yang ketiga adalah tekad / azam. Keteguhan hati akan perubahan itu, seberapa serius niat kita untuk berubah. Tekad atau azzam ini akan melahirkan komitmen, komitmen akan melahirkan tindakan dan konsistensi dalam perubahan.

4. Bergaul dengan orang-orang shaleh. 
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Kita adalah agama teman kita, bahkan jika kita ingin mengenali seseorang cukup minta ditunjukkan minimal 5 orang teman dekatnya, maka dari sana kita bisa tau seperti apa sifat, sikap serta karakternya. Ada 2 naluri yang dimiliki manusia yang mana 2 naluri ini jika dipadu dengan pergaulan atau pertemanan akan mempengaruhi kehidupannya.

Yang pertama adalah “Suka ikut-ikutan” . Sampai hari ini bisa kita saksikan entah berapa banyak orang-orang yang terjerumus ke lembah kemaksiatan karena ikut-ikutan apakah itu seks bebas, narkoba, sifat malas, suka menunda dan hal negative lainnya.

Yang kedua adalah “Suka enggak enakan” . Nah ini yang kedua banyak yang ikut-ikutan suatu kebiasaan buruk disebabkan oleh “nggak enakan” sama temannya, ditawarin mabok nggak enakan kalau nggak ikutan mabok, diajak menunda shakat “nggak enakan” kalau shalat duluan nanti dikira sok sucilah, sok alimlah dan lain sebagainya.

Nah, jika anda ingin benar-benar berubah menjadi orang baik yang shaleh maka berkumpullah dengan orang-orang baik dan shaleh. Ya, mungkin awalnya ikut-ikutan baca quran karena nggak enakan, tapi in syaa Allah lama-lama bisa jadi kebiasaan. 

Jadi jika benar-benar ingin berubah maka carilah tempat dimana orang-orang shaleh berkumpul , temukan komunitasnya, majelis pengajiannya dan ikutlah bergabung disana.

5. Berdoa kepada Allah SWT. 
Yang kelima adalah berdoa pada Allah SWT, mohon pertolongan pada Allah agar dikaruniakan hidayah, diberi pertolongan untuk bisa berubah menjadi yang lebih baik, berdoa pada Allah agar dipertemukan dengan orang-orang yang shaleh dan bisa selalu istiqomah dalam kebaikan.

6. Sering-sering upgrade ilmu agama. 
Ibaratnya baterai handphone yang butuh di charge begitu juga dengan diri kita, kita butuh charge agar selalu on dengan kebaikan. 

Mungkin kita sama-sama merasakan iman rasanya naik drastis, semangat beribadah melonjak ketika mendengarkan kajian di majelis ilmu, namun pelan perlahan ketika dua hari, tiga hari berlalu rasa itu berangsur menghilang. Nah itulah masanya kita butuh dicharge lagi, diupgrade lagi ilmunya. 

Selain datang ke majelis pengajian upgrade ilmu juga bisa dilakukan dengan membaca buku, silaturahim dengan orang shaleh, mendengarkan kajian di youtube atau mp3 serta banyak sarana-sarana lainnya.

7. Istiqomah melakukan 6 hal diatas. 
Yang ketujuh adalah istiqomah melakukan 6 hal diatas, sampai perubahan itu benar-benar terjadi dan membawa anda pada jalan kebaikan. Dan lebih mendekati kepada sang pencipta kehidupan  Allah SWT 



Semoga bermanfaat...
✍Airiya Rahmadhani

No comments:

Post a Comment